Sempoa Rusia (Schoty). sempoa model ini
diilhami dari model sempoa yang digunakan di Rusia yang dikenal dengan nama
schoty dan menjadi populer di Barat. Sempoa Rusia ini dibawa ke Perancis
sekitar tahun 1820-an oleh Jean-Victor Poncelet, seorang bawahan Napoleon yang
pernah menjadi tahanan perang Rusia. Alat hitung ini jarang digunakan di Indonesia
Sempoa Romawi berawal dari penggunaan
jari/tangan saat itu untuk digunakan berhitung, lalu seiring dengan
perkembangan zaman, dikembangkan oleh bangsa lain menjadi alat hitung yang ada
sampai sekarang seperti sempoa Jepang "Soroban", Cina sempoa
"suanpan" dan lain-lain. Karena rumitnya menggunakan sempoa Romawi ini, alat hitung ini jarang dipakai.
Sempoa Jepang (Soroban). sempoa yang lebih
sedikit bijinya yaitu 1-4 (1 biji sempoa diatas dan 4 biji sempoa dibawah).
Sempoa ini mulai dipakai dan di masyarakatkan di Jepang, sehingga sempoa 1-4
banyak sumber menyebutnya dengan sempoa Jepang. Sempoa inilah yang paling
banyak dipakai di bimbel dan kursus sempoa di Indonesia, karena lebih mudah
digunakan siapa saja.
Sempoa jenis ini sering disebut Sempoa Cina
(Suanpan). Penggunaan sempoa ini lebih sulit daripada Soroban. Oleh karena
itulah, jarang yang menggunakan sempoa ini di bimbel atau kursus. sempoa dengan
bentuk 2-5 (2biji sempoa atas dan 5 biji sempoa bawah). Sempoa ini dikenal
dengan sempoa Cina. Popular dikalangan pedagang Tionghoa, karena kecepatannya
dalam menggunakan transaksi penjualan