Dampak Negatif Redenominasi Rupiah di Tahun 2013


gambar redenominasi rupiah
Seperti diketahui, BI dan pemerintah sudah memfinalisasi redenominasi rupiah untuk selanjutnya dibahas mulai tahun 2012. BI sudah menegaskan, redenominasi kali ini tidak menghilangkan nilai rupiah layaknya sanering. Redenominasi hanya ditujukan untuk menghilangkan 3 angka nol, sehingga memudahkan masyarakat.

Redenominasi diperkirakan makan waktu selama 5-10 tahun. Jadwal redenominasi seperti yang disusun BI adalah:
2011-2012 : Sosialisasi
2013-2015 : Masa Transisi
2016-2018 : Penarikan Mata Uang Lama
2019-2022 : Penghapusan Tanda Redenominasi di Mata Uang dan Proses Redenominasi Selesai.


Secara populer redenominasi itu dapat diartikan sebagai kiat (ekonomi) dalam mengubah pecahan mata uang. Misalnya dari Rp 1000,- menjadi Rp 1.- tanpa mengubah daya beli uang tersebut. Jika semula Rp 1500,- adalah untuk harga sebuah cabe rawit (cengek, cabe-kutu atau lombok-api) maka sesudah redenominasi dilakukan maka harganya adalah Rp 1.5- Jika sesudah redenominasi dilakukan kita tak lagi bisa membeli sebuah cengek dengan harga Rp 1. Karena tersebut dianggap dibulatkan ke Rp. 2.. Pembulatan inilah yang kelak akan menjadi contoh kecil yang menyebabkan terjadinya hyperinflasi besar-besaran..  

Bisa Anda rasakan sendiri efeknya jika harga yang satu naik, maka yang lain juga akan ikut naik, sedangkan gaji Anda tetap.. Sudah siapkah Anda menghadapi hal ini.. Itu hanya contoh kecil, bagaimana jika steak yang Anda makan dengan harga Rp 75.000, maka setelah diredenominasi menjadi Rp 75. Karena dianggap nilai tersebut murah, maka bisa jadi pengusaha steak itu menaikan menjadi Rp 150. Atau mungkin RP 750.. Sungguh mengerikan bukan efek multipliernya.. Dimana harga barang semakin naik, sedangkan nilai beli orang rendah karena penghasilan mereka tetap... Jika tidak diantisipasi lebih dini, bukan tidak mungkin perekonomian kita malah akan lebih terpuruk..

Sadarkah Anda?

Dampak Redenominasi Rupiah lain yang lebih mengerikan :

Ternyata Redenominasi rupiah Rp 1000 diubah menjadi Rp 1 menuai keberatan banyak pihak. Tercatat  keberatan dengan redenominasi, sbb:

1. Bupati Pulau Seribu keberatan kalau menjadi Bupati Pulau Satu.

2. Marga Pasaribu keberatan menjadi Marga Pasasatu.

3. Ahli bahasa tidak setuju kalau ungkapan 'mengambil langkah seribu' menjadi 'mengambil langkah satu', atau 'seribu janji' menjadi 'satu janji'.

4. Sastrawan keberatan kalau sajak Chairil Anwar yg berbunyi 'aku ingin hidup seribu tahun lagi' dirubah jadi 'aku ingin hidup satu tahun lagi'.

5. Para da'i sejuta umat tidak mau diganti menjadi da'i seribu umat.

6. Biolog tidak setuju binatang kaki seribu diganti menjadi binatang kaki satu.

7, Titiek Puspa keberatan kalau lirik lagu 'jatuh cinta sejuta rasanya' diganti jadi hanya 'seribu rasanya'.

8. Para artis tidak setuju acara malam sejuta bintang dikurangi jadi malam seribu bintang.

9. Para jutawan tidak mau disebut ribuwan.

10. Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mau mengganti 'nyuwun sewu' jadi 'nyuwun setunggal'.

11. Teks pidato yg berisi ungkapan 'beribu-ribu maaf' sulit diubah jadi 'bersatu-satu maaf'.

12. Abu Nawaspun keberatan kalu cerita Seribu satu malam dirubah jadi cerita Satu koma satu malam.

13. Pemkot Semarang keberatan bila "Lawang Sewu" diubah menjadi "Lawang Satu"

Berbagai sumber blog dan situs


Related Posts:

Comments
0 Comments

0 Response to "Dampak Negatif Redenominasi Rupiah di Tahun 2013"

Post a Comment

Bagi Anda yang ingin berkomentar tapi tidak memiliki id Google, WordPress, LiveJournal, AIM, TypePad, atau Open ID… Maka Anda bisa menggunakan pilihan Anonymous atau Name/Url..

Komentar Anda sangat berguna bagi perkembangan dan kemajuan blog ini... Oleh karena itu, jangan ragu-ragu, silakan berkomentar.. Salam Blogger..