Seperti
diketahui, BI dan pemerintah sudah memfinalisasi redenominasi rupiah untuk
selanjutnya dibahas mulai tahun 2012. BI sudah menegaskan, redenominasi kali
ini tidak menghilangkan nilai rupiah layaknya sanering. Redenominasi hanya
ditujukan untuk menghilangkan 3 angka nol, sehingga memudahkan masyarakat.
Redenominasi diperkirakan makan waktu selama 5-10 tahun. Jadwal redenominasi seperti yang disusun BI adalah:
2013-2015 : Masa Transisi
2016-2018 : Penarikan Mata Uang Lama
2019-2022 : Penghapusan Tanda Redenominasi di Mata Uang dan Proses Redenominasi Selesai.
Secara
populer redenominasi itu dapat diartikan sebagai kiat (ekonomi) dalam mengubah
pecahan mata uang. Misalnya dari Rp 1000,- menjadi Rp 1.- tanpa mengubah daya
beli uang tersebut. Jika semula Rp 1500,- adalah untuk harga sebuah cabe rawit
(cengek, cabe-kutu atau lombok-api) maka sesudah redenominasi dilakukan maka
harganya adalah Rp 1.5- Jika sesudah redenominasi dilakukan kita tak lagi bisa
membeli sebuah cengek dengan harga Rp 1. Karena tersebut dianggap dibulatkan ke
Rp. 2.. Pembulatan inilah yang kelak akan menjadi contoh kecil yang menyebabkan
terjadinya hyperinflasi besar-besaran..
Bisa
Anda rasakan sendiri efeknya jika harga yang satu naik, maka yang lain juga
akan ikut naik, sedangkan gaji Anda tetap.. Sudah siapkah Anda menghadapi hal
ini.. Itu hanya contoh kecil, bagaimana jika steak yang Anda makan dengan harga
Rp 75.000, maka setelah diredenominasi menjadi Rp 75. Karena dianggap nilai
tersebut murah, maka bisa jadi pengusaha steak itu menaikan menjadi Rp 150. Atau
mungkin RP 750.. Sungguh mengerikan bukan efek multipliernya.. Dimana harga
barang semakin naik, sedangkan nilai beli orang rendah karena penghasilan
mereka tetap... Jika tidak diantisipasi lebih dini, bukan tidak mungkin
perekonomian kita malah akan lebih terpuruk..
Sadarkah
Anda?
Dampak Redenominasi Rupiah lain
yang lebih mengerikan :
Ternyata
Redenominasi rupiah Rp 1000 diubah menjadi Rp 1 menuai keberatan banyak pihak.
Tercatat keberatan dengan redenominasi, sbb:
1. Bupati Pulau Seribu keberatan kalau menjadi Bupati Pulau Satu.
2. Marga Pasaribu keberatan menjadi Marga Pasasatu.
3. Ahli bahasa tidak setuju kalau ungkapan 'mengambil langkah seribu' menjadi 'mengambil langkah satu', atau 'seribu janji' menjadi 'satu janji'.
4. Sastrawan keberatan kalau sajak Chairil Anwar yg berbunyi 'aku ingin hidup seribu tahun lagi' dirubah jadi 'aku ingin hidup satu tahun lagi'.
5. Para da'i sejuta umat tidak mau diganti menjadi da'i seribu umat.
6. Biolog tidak setuju binatang kaki seribu diganti menjadi binatang kaki satu.
7, Titiek Puspa keberatan kalau lirik lagu 'jatuh cinta sejuta rasanya' diganti jadi hanya 'seribu rasanya'.
8. Para artis tidak setuju acara malam sejuta bintang dikurangi jadi malam seribu bintang.
9. Para jutawan tidak mau disebut ribuwan.
10. Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mau mengganti 'nyuwun sewu' jadi 'nyuwun setunggal'.
11. Teks pidato yg berisi ungkapan 'beribu-ribu maaf' sulit diubah jadi 'bersatu-satu maaf'.
12. Abu Nawaspun keberatan kalu cerita Seribu satu malam dirubah jadi cerita Satu koma satu malam.
13. Pemkot Semarang keberatan bila "Lawang Sewu" diubah menjadi "Lawang Satu"
1. Bupati Pulau Seribu keberatan kalau menjadi Bupati Pulau Satu.
2. Marga Pasaribu keberatan menjadi Marga Pasasatu.
3. Ahli bahasa tidak setuju kalau ungkapan 'mengambil langkah seribu' menjadi 'mengambil langkah satu', atau 'seribu janji' menjadi 'satu janji'.
4. Sastrawan keberatan kalau sajak Chairil Anwar yg berbunyi 'aku ingin hidup seribu tahun lagi' dirubah jadi 'aku ingin hidup satu tahun lagi'.
5. Para da'i sejuta umat tidak mau diganti menjadi da'i seribu umat.
6. Biolog tidak setuju binatang kaki seribu diganti menjadi binatang kaki satu.
7, Titiek Puspa keberatan kalau lirik lagu 'jatuh cinta sejuta rasanya' diganti jadi hanya 'seribu rasanya'.
8. Para artis tidak setuju acara malam sejuta bintang dikurangi jadi malam seribu bintang.
9. Para jutawan tidak mau disebut ribuwan.
10. Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mau mengganti 'nyuwun sewu' jadi 'nyuwun setunggal'.
11. Teks pidato yg berisi ungkapan 'beribu-ribu maaf' sulit diubah jadi 'bersatu-satu maaf'.
12. Abu Nawaspun keberatan kalu cerita Seribu satu malam dirubah jadi cerita Satu koma satu malam.
13. Pemkot Semarang keberatan bila "Lawang Sewu" diubah menjadi "Lawang Satu"
Berbagai sumber
blog dan situs